Welcome to Blog Ghea INFO Thank you for your visit Indonesian Language Blog It Is To Use It In Your Language, Use Google Translate

Sabtu, 25 Februari 2012

Pasien Yang Sedang Sakit Keras Bisa Lakukan Seks ?


Perawatan paliatif biasanya dilakukan pada pasien-pasien dengan penyakit keras seperti kanker yang penyakitnya sudah tidak bisa diobati sehingga hanya dilakukan perawatan untuk meringankan gejala-gejala sakitnya. Pasien paliatif ternyata juga bisa melakukan hubungan seks.

Tapi memang biasanya saat menjalani perawatan paliatif, pasien menganggap seks adalah hal kesekian yang harus dipikirkan. Padahal hubungan seks bisa memberikan beberapa manfaat meski sedang menjalani pengobatan paliatif.

Tidak selalu harus melakukan peneterasi penis ke vagina tapi juga bisa dengan cara berfantasi yang membuat pasien bergairah yang memunculkan minat seknya.

Selama ini ketakutan dan ketidaktahuan adalah 2 kendala terbesar, seseorang takut hubungan seks yang dilakukan membuat pasangannya menjadi lebih buruk, takut meninggal ketika berhubungan seks, serta akibat kurangnya informasi.

Faktanya adalah orang yang tertarik dengan seks membutuhkan dukungan yang cukup dari pasangannya, tapi terkadang pasangan menganggap hal itu bukanlah suatu hal yang penting dilakukan.

Padahal seks merupakan aktivitas yang tepat bagi orang yang menerima perawatan paliatif, seperti dikutip dari sexuality.about.com, Kamis (23/2/2012) yaitu:

Seks bisa mengurangi efek samping negatif dari penyakit dan perawatan medis, misalnya mengurangi rasa sakit, membantu tidur, meningkatkan energi fisik.
Seks yang baik bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas secara keseluruhan, seperti merasa lebih bahagia, lebih dihargai dan dicintai.
Seks bisa memberikan koneksi atau hubungan yang intens, bahkan dengan diri sendiri.
Terlepas dari bagaimana melakukannya, seksual adalah bagian alami dari manusia dan seseorang tidak bisa menyangkal itu.

Suatu penyakit yang membutuhkan perawatan paliatif biasanya menimbulkan perubahan fisik atau psikologis yang besar seperti rasa sakit, kelelahan, mobilitas dan sensitivitas yang kurang, depresi serta citra tubuh yang berubah. Untuk itu biasanya dibutuhkan penyesuaian dalam melakukan hubungan seks.

Untuk memulainya cobalah melakukannya dengan cara tidak membuat pasangan merasa tertekan, tapi tetap memperhatikan perasaan masing-masing. Misalnya dengan melakukan kegiatan yang positif dan setiap orang memiliki nafsu masing-masing. Melakukan seks bukanlah masalah yang besar, tapi hanya membutuhkan sedikit waktu untuk memikirkannya.

Mulailah dengan melakukan percakapan atau berbicara dari hati ke hati dengan pasangan sehingga tidak ada penyesalan, kemarahan atau tekanan, tapi harus disetujui oleh kedua belah pihak.

Lalu bisa saling berbagi cerita tentang hal-hal seksual yang dilakukan masa lalu dan sama-sama disukai. Hal ini karena seks bukan hanya hubungan, tapi pikiran tentang seksualitas seperti merasa diinginkan, dicintai dan menarik juga berpengaruh.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan fantasi atau imajinasi, karena setiap jenis imajinasi bisa mengalihkan perhatian dari rasa sakit atau kebosanan. Membiarkan diri berfantasi seksual bisa membantu seseorang memiliki pemikiran kreatif tentang bagaimana menjadi seksual.


Artikel Terkait:

Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar