Welcome to Blog Ghea INFO Thank you for your visit Indonesian Language Blog It Is To Use It In Your Language, Use Google Translate

Rabu, 30 Maret 2011

Penyebab terjadinya bayi kembar

Dunia kedokteran selalu menyimpan banyak misteri tentang kelainan atau penyakit. Kelainan yang selalu muncul di setiap bulan atau tiap tahun itu adanya kelahiran bayi kembar siam. Penyebab bayi dempet adalah karena pembelahan sel telur tak sempurna. Ya, kasus kembar siam memang selalu menarik perhatian, karena keunikannya. Bagaimana kembar siam bisa terjadi?

Pada umumnya setiap wanita akan mengeluarkan sebuah telur yang matang dalam setiap siklus haidnya, dan umumnya bila pembuahan oleh satu sperma berhasil akan terjadi 1 janin. Pada mereka yang mempunyai keturunan kembar, dapat dikeluarkan lebih dari 1 telur yang matang dan akan terjadi lebih dari 1 janin; yang terjadi adalah kembar dua telur (dizigotik). Dapat juga telur yang dibuahi oleh satu sperma membelah diri sedemikian rupa menjadi 2 janin, jadilah kembar satu telur (monozigotik).

Secara ilmiah, kelahiran bayi dempet seperti ini disebabkan oleh kelainan pada saat proses pembuahan sel telur pada awal kehamilan. Sedangkan mengapa selanjutnya disebut kembar siam, lantaran bayi kembar dempet yang pertama kali diketahui berasal dari Siam (Thailand), yaitu Eng Chang dan Bunker Chang pada tahun 1811.

Kelahiran bayi kembar dempet seperti ini sangat jarang kemungkinan adanya. Skalanya bisa mencapai 1 berbanding 100.000 kelahiran di dunia ini. Makanya banyak yang menganggap kelahiran seperti ini merupakan hal yang aneh.

Dengan kemajuan ilmu kedokteran sekarang, ada obat-obatan yang dapat menginduksi agar seorang wanita dapat mengeluarkan lebih dari satu telur yang matang pada setiap siklusnya; dan apabila berhasil dibuahi dapat menjadi kembar dizigotik. Karena itu kejadian hamil kembar saat ini meningkat. Dengan adanya bayi tabung yang menanamkan lebih dari satu embrio kejadian hamil kembar buatan juga meningkat.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
Kembar siam terjadi karena telur yang dibuahi oleh satu sperma membelah diri sedemikian rupa menjadi kembar monozigotik tapi kemudian terhenti pembelahannya sebelum sempurna. Jadilah kembar siam (mempunyai salah satu atau banyak organ yang dipakai bersama-sama untuk berdua). Pembelahan yang tidak sempurna dapat ringan misalnya hanya pada dinding perut, dinding bokong; atau dapat berat seperti satu jantung berdua, satu kepala berdua (dua badan, empat kaki dan empat tangan) dan kejadian kembar siam sulit dicegah.

Kelahiran seperti ini ternyata banyak juga jenisnya. Menurut Prof. Suryono, jenis dempet seperti ini ada empat macam jenisnya. Dempet di depan, yang biasanya menempel dari bagian dada hingga perut. Kemudian dempet bagian belakang, yang biasanya meliputi daerah punggung hingga pinggul. Dempat kepala, yang sering kita lihat pada kasus Ladan dan Laleh. Dan yang terakhir adalah dempet di bagian bawah, yang terlihat dari bersatunya organ tubuh mulai dari bagian bawah perut.

Meski penyebab kehamilan kembar belum diketahui, banyak faktor yang diduga menjadi penyebabnya. Salah satunya adalah faktor genetik. Faktor obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna, ditengarai juga ikut memicu terjadinya bayi kembar. Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak. Empat, misalnya. Kembar siam atau kembar dempet juga termasuk dalam kategori kembar. Kata kembar dempet sendiri jadi istilah lantaran bayi lahir berdempetan pada anggota badannya.

Sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti penyebab terjadinya keterlambatan pemisahan sel. Namun, menurut dr. Ontowiryo, ada yang mengaitkannya dengan faktor kualitas gizi - makan kenyang tapi gizi tak seimbang atau pola makan terbatas asupan makanan kurang mencukupi.

Sedangkan penyebab yang berhubungan dengan obat-obatan, penyakit infeksi, atau lingkungan yang tidak mendukung pun masih tanda tanya. Pasalnya, bila diperhatikan selama ini, kembar siam yang diungkapkan di media massa memang lebih banyak berasal dari keluarga kurang mampu.

Namun, tidak perlu terlalu khawatir anak kita lahir kembar siam, sebab kasus demikian jarang terjadi. Yang terpenting, usahakan agar tubuh tetap sehat dan hati bahagia terutama dalam menyiapkan masa kehamilan.

PROSES TERJADINYA KEMBAR SIAM
Secara alami, bila satu sel telur dibuahi oleh satu sel mani akan terbentuk zigot. Jika zigot kemudian membelah, anak yang dilahirkan kembar identik. Pembelahan yang terjadi saat usianya 6 jam - 12 hari akan melahirkan anak kembar identik yang terpisah atau normal. Namun, bila pembelahan sel terjadi lewat 12 hari setelah pembuahan, umumnya akan terjadi bayi kembar siam.

Bila pembelahan berlangsung pada 6 jam - 4 hari, akan terjadi diamniotik, yakni rahim mempunyai dua selaput ketuban, serta dikorionik, yakni rahim mempunyai dua plasenta. Kalau pembelahan setelah 4 - 8 hari, selaput ketuban tetap dua, tetapi plasenta hanya satu.

Pada pembelahan setelah 8 - 12 hari, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya satu, tetapi pembelahan pada umumnya masih normal. Pada pembelahan setelah hari ke-12, rahim hanya mempunyai satu plasenta dan satu ketuban, sehingga kemungkinan terjadi angka lahir kembar siam sangat besar. Pasalnya, pembelahannya terlambat.

"Terjadinya pelekatan satu dengan lain tergantung dari sel organ mana yang tidak membelah secara sempurna. Apakah organ pada bagian ekstoderm (seperti kulit, hidung, telinga), mesoderm (otot, tulang, saraf), atau indoderm (bagian organ dalam seperti hati, jantung, paru, otak).

Menurut dr. Bambang Fadjar, Sp.OG dari RS Internasional Bintaro, kembar dempet terjadi lantaran pada saat pembuahan, sel telur membelah secara tidak sempurna. Secara garis besar, kembar dibagi menjadi dua, yaitu kembar monozigot alias kembar yang berasal dari satu telur dan dizigot, yaitu kembar yang berasal dari dua telur. "Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot," kata Bambang.

Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi oleh sperma, lalu membelah dua. Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.

Masa pembelahan sel telur dibagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam, 4 - 8 hari, 9 - 12 dan 13 hari atau lebih. "Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta," ujar Bambang.

Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.

Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. "Sebab, waktu pembelahannya kelamaan, sehingga sel telur keburu dempet," papar Bambang sembari menambahkan, kembar dempet bisa terjadi pada satu dari 70.000 persalinan.

Dengan kata lain, kembar dempet biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari. Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya.

"Sampai sekarang, pihak medis masih belum tahu apa yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet. Selama ini, waktu pembelahan hanya berdasarkan fakta empiris saja," tambah Bambang.

Soal bagian tubuh yang dempet, lanjutnya, dari seluruh kembar dempet, kebanyakan terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada (40 persen), perut (35 persen), kepala (12 persen) dan panggul (6-10 persen). Kenapa bisa dempet di bagian itu, menurut Bambang, penyebabnya karena bagian itulah yang telat membelah.

BISA DIDETEKSI 
Dapat diketahui sejak kandungan berusia 5 - 6 minggu, walaupun belum jelas organ mana yang menempel. Baru pada usia kehamilan 4 - 6 bulan diketahui bagian mana yang dempet. Namun, "kecelakaan" itu tidak bisa dihindari selain diterima apa adanya atau digugurkan. Di negara maju seperti AS, banyak kasus kembar siam digugurkan sebelum dilahirkan.

Kembar siam biasanya diikuti oleh kelainan dalam tubuhnya, sehingga umumnya kondisi bayi tidak sempurna. Misalnya, "Bayi tidak punya dubur, atau kelainan jantung, tergantung bagian mana yang bersatu," kata dr. Chairul Ismael, Sp.B, Sp.BA, ahli bedah anak RS Hasan Sadikin Bandung.

Yang sampai saat ini masih rancu diketahui masyarakat awam adalah, setiap kembar dempet harus dipisah. dr. Chairul dengan tegas mengatakan, tidak semua kembar dempet harus dipisah. Dipisah atau tidak, tergantung kondisi si kembar. "Kalau pemisahan memang menguntungkan hidup mereka selanjutnya, ya tidak apa-apa. Tapi, kalau malah merugikan, atau salah satu bahkan keduanya meninggal, ya sebaiknya tidak usah," tambah Chairul. Kalau pun akan dipisah, harus dilihat lagi secara detail, bagian tubuh mana yang bersatu, serta mampu atau tidak si kembar ini menjalani operasi mengingat tingginya risiko.

Waktu pemisahan juga harus diperhatikan. Bayi kembar dempet tidak bisa langsung dipisahkan begitu dilahirkan. Mereka harus dalam kondisi sehat. Biasanya, setelah melihat perkembangannya selama 6-12 bulan, baru bisa diputuskan mereka akan dipisah atau tidak. Bisakah dicegah atau diobati? "Tidak bisa. Kalau mau dicegah, berarti dihentikan pertumbuhannya alias diaborsi. Kalau itu, keputusannya ada pada orang tua bayi," tandas Bambang. kembar dempet sendiri bisa diketahui sejak trimester pertama lewat USG. "Dempet yang berisiko rendah untuk dipisahkan biasanya pada perut dan panggul atau pantat," tambahnya. Sedangkan yang tersulit apabila penempelan terjadi di bagian kepala, satu badan dua kepala (dicepalus), serta organ dalamnya menyatu.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN JIKA HAMIL BAYI KEMBAR
Layaknya kehamilan janin kembar, si calon ibu yang mengandung bayi kembar dempet harus mendapat gizi yang lebih banyak dibandingkan wanita yang hanya mengandung bayi tunggal. Pasalnya, dia harus memberi makan dua janin sekaligus. Makanya, si calon ibu harus banyak mengonsumsi protein, karbohidrat, multivitamin, selain rajin periksa ke dokter.

Berbeda dengan di negara-negara berkembang, di negara-negara maju, kasus kelahiran bayi kembar dempet cenderung lebih jarang. Pasalnya, kembar dempet biasanya langsung digugurkan begitu terdeteksi. Alasannya, bisa membahayakan kehidupan si ibu saat melahirkan dan kalau dibiarkan hidup, akan menyulitkan kehidupan bayi dempet itu sendiri.

Bayi kembar, apalagi kembar dempet, mengandung risiko lebih tinggi dibanding bayi tunggal. Sebab, akan lebih banyak terjadi komplikasi mulai dari pre-eklamsia, tekanan darah tinggi pada ibu, sampai kelahiran prematur lantaran ketuban pecah dini. Ketuban ini pecah lebih cepat akibat terlalu banyak air ketuban dalam rahim.

"Komplikasi yang juga berbahaya adalah perdarahan," terang Bambang. Penyebabnya, rahim yang terlalu besar lantaran terdapat dua bayi di dalamnya akan mengakibatkan si ibu kesulitan berkontraksi. "Akibatnya, terjadi perdarahan. Dan kalau perdarahannya hebat, si ibu bisa kekurangan darah dan akhirnya meninggal. Itu sebabnya, ibu yang mengandung bayi kembar siam harus lebih berhati-hati selama hamil."

Di samping itu, pada saat di dalam kandungan, perkembangan berat badan bayi kembar (termasuk kembar dempet), sama dengan bayi tunggal hingga usia 30 minggu. "Penyebabnya, bisa jadi masukan gizi yang kurang atau rahim terlalu besar, sehingga bayi sulit berkembang. Selebihnya, kenaikan berat tubuhnya akan lebih kecil." Itu sebabnya, bayi kembar cenderung lebih kecil beratnya pada saat lahir dibanding bayi tunggal. Namun, menurut Bambang, hal ini tidak berpengaruh pada bobotnya setelah lahir kelak.

Seperti bayi kembar lainnya, bayi kembar siam juga tidak selalu sungsang. Memang, bisa saja saat di dalam rahim posisi keduanya sungsang, tapi bisa juga hanya salah satu yang sungsang. Penyebabnya, "Bisa karena tali pusatnya yang terlalu pendek, panggul si ibu yang sempit, bayi yang besar atau bentuk rahim yang tidak benar," tandas Bambang.

Itu sebabnya, bayi kembar dempet harus sering diperiksa, terutama pada bulan-bulan terakhir kehamilan. Persalinan bayi kembar dempet biasanya dilakukan dengan operasi caesar, karena dikhawatirkan terjadi hambatan saat proses kelahiran, mengingat keduanya dempet. "Kalau tidak hati-hati, bayi dan si ibu bahkan bisa meninggal," kata Bambang.

Lantaran berasal dari satu telur, bayi yang lahir kembar dempet biasanya berjenis kelamin sama. Mereka juga punya rupa dan sifat yang sama. Perasaan mereka juga kuat satu sama lain. Pendeknya, mereka seperti bercermin. Karena itu, kembar monozigot termasuk kembar dempet disebut juga kembar identik. Kepribadian mereka, termasuk hobi, juga tak selalu sama dalam perkembangan selanjutnya.

Gejala
Tanda pertama kembar siam adalah sama untuk setiap kehamilan kembar: sebuah rahim yang tumbuh pesat yang lebih besar daripada untuk satu embrio. Ibu bayi kembar mungkin juga memiliki kelelahan berat, mual dan muntah di awal kehamilan.

Perawatan
Perawatan kembar siam sangat bervariasi tergantung pada keadaan. Banyak orangtua membuat keputusan sulit untuk mengakhiri kehamilan. Prognosis dan kualitas hidup membebani isu dalam pengambilan keputusan, serta kemungkinan keberhasilan pemisahan. Jika bayi berbagi jantung atau otak, misalnya, operasi pemisahan mungkin tidak dapat dilakukan.

Meski kelahiran kembar siam tergolong unik namun bila tidak ada peran dari dokter anak, maka kelangsungan hidupnya tidak akan bertahan lama, meski usia si kembar siam diprediksi berlangsung singkat.

Sebenarnya, kelahiran kembar siam sekaligus kelainannya bisa dideteksi dengan pemeriksaan USG atau ultrasonografi dengan 3 atau 4 dimensi di usia 20 minggu.

"Namun sayang alat tersebut hanya ada di perkotaan dan tidak ada di kawasan pedesaan. Masalahnya, kasus-kasus kembar siam lebih banyak muncul di kawasan pedesaan yang terpencil," kata ahli dokter bedah anak RSU dr Soetomo Surabaya, dr Purwadi SpBA(K) RSU dr Soetomo Surabaya.

Biasanya secara epidemologi, kata dia, adanya kembar siam di pedesaan karena faktor gizi. Selain itu karena faktor ibu yang hamil bekerja dengan berat tanpa diimbangi dengan gizi yang baik dan benar.

Kembar itu sendiri, lanjut Purwadi, muncul dari ovum. Saat terjadi pembuahan, terjadi blastosis dan karena satu hal akhirnya terpecah tidak sempurna. Ketidaksempurnaan atau yang dempet inilah yang membentuk kembar siam.

"Bila sudah ada laporan kasus kembar siam, biasanya tim kembar RSU dr Soetomo langsung berkumpul untuk koordinasi dan mengumpulkan data mengenai kondisi kembar siam," tambah dia.

Bila perlu, jelas dia, tim akan menjemput secara khusus dengan membawa alat yang diperlukan. Pihaknya berharap, setiap ada kasus kembar siam, masyarakat segera memberi informasi kepada RS, seperti RSU dr Soetomo, sebelum mengirimnya ke RS. Sebab, bila kembar siam itu dikirim langsung ke RS, selain rawan terjadi goncangan di jalan, juga bisa menyebabkan kondisinya makin kritis.

Setelah dilakukan pemeriksaan pertama atau initial assessment di tempat bayi kembar siam dilahirkan, maka akan dilakukan langkah untuk dikirim ke rumah sakit dengan peralatan lengkap atau tidak.

"Dalam tim dokter yang terdiri dari dokter bedah anak, dokter anak, anastesi, radiologi dan jantung anak akan menentukan pasien mampu survival atau tidak. Jika pasien mampu hidup lama dan dapat dipisahkan tentu akan segera dikirim," tegas dia.

Tapi bila kemampuan bertahan pasien minim dan tidak bisa dipisahkan dengan kelainan kompleks, tapi rumah sakit tak mampu merawat karena keterbatasan alat dan tempat, maka akan dikirim secepatnya


Artikel Terkait:

Share

1 komentar:

  1. bagus nih! makasi infonya! btw,nama saya Ghea juga nih :D

    BalasHapus