Welcome to Blog Ghea INFO Thank you for your visit Indonesian Language Blog It Is To Use It In Your Language, Use Google Translate

Selasa, 23 November 2010

Taira no Kiyomori

Taira no Kiyomori

Taira no Kiyomori Sejarah
Taira no Kiyomori (1118 – 20 Maret 1181) adalah samurai yang menjabat kepala klan Taira di akhir zaman Heian. Kiyomori adalah samurai pertama yang diangkat sebagai pejabat tinggi yang disebut Daijo Daijin. Setelah berjasa dalam Pemberontakan Hogen, Kiyomori mendapat izin dari Kaisar Goshirakawa untuk menghabisi Minamoto no Yoshitomo yang melancarkan Pemberontakan Heiji. Setelah menjabat Daijo Daijin, klan Taira yang dipimpinnya berhasil menjadi klan paling berkuasa di Jepang. Kekuasaan pemerintahan seluruhnya berada di tangan klan Taira setelah Kaisar Goshirakawa dikenakan tahanan rumah. Pada masa itu, anggota klan Taira menyombongkan diri dengan istilah, “Kalau bukan anggota klan Taira, berarti bukan manusia” (Heishi ni arazumba hito ni arazu). Kesombongan klan Taira menyebabkan ketidakpuasan di kalangan samurai. Sewaktu pasukan klan Minamoto sedang melancarkan pemberontakan untuk menjatuhkan klan Taira, Kiyomori meninggal akibat demam dan panas tinggi.
Perjalanan Hidup
Taira no Kiyomori lahir di Provinsi Ise pada tahun 1118 sebagai putra pewaris kepala klan Ise Taira bernama Taira no Tadamori. Ibunya bernama Gion Nyogo yang bekerja sebagai pegawai istana, atau adik dari Gion Nyogo (nyogo adalah gelar untuk pekerja wanita di istana). Menurut kisah Heike Monogatari, Kiyomori adalah bayi dari hasil hubungan Kaisar Shirakawa dengan Gion Nyogo yang diberikan kepada Taira no Tadamori. Pada tahun 1129, ayah Kiyomori naik pangkat sebagai pejabat tinggi dengan tingkatan Jugoige. Taira no KiyomoriSetelah berhasil menumpas komplotan bajak laut, ayah Kiyomori ditunjuk sebagai Gyobukyo dan jabatan ini nantinya diwariskan kepada Kiyomori yang selanjutnya ditunjuk sebagai penguasa Provinsi Aki pada tahun 1146. Penguasaan atas lalu lintas kapal dan barang di Laut Pedalaman Seto membuat Kiyomori menjadi kaya raya. Klan Taira yang dipimpinnya menjadi kekuatan militer terbesar di Jepang bagian barat. Pada masa itu, Kiyomori sering mengunjungi Kuil Itsukushima di pulau Miyajima, dan kuil tersebut sejak itu mulai banyak dikunjungi orang. Setelah ayahnya wafat, Taira no Kiyomori diangkat sebagai kepala klan Ise Taira di Kyoto pada tahun 1153.
Masa keemasan
Pada awalnya, Kiyomori mendukung pemerintahan baru di bawah pimpinan Kaisar Nijo, tapi kemudian mendukung keponakannya sendiri yang bernama Pangeran Norihito. Usaha menjadikan Pangeran Norihito sebagai kaisar mendapat dukungan dari klan Taira, karena Pangeran Norihito adalah anak dari Kaisar Goshirakawa bersama Taira no Shigeko (adik perempuan istri Kiyomori yang bernama Taira no Tokiko). Kaisar Nijō menentang keinginan klan Taira dengan memerintahkan hukuman buang bagi kakak laki-laki Shigeko, Taira no Tokitada. Peristiwa ini membuat Kiyomori semakin mendekati Kaisar Goshirakawa. Setelah Kaisar Nijo tewas secara mendadak, Kiyomori menjadikan Pangeran Norihito sebagai putra mahkota dan nantinya diangkat sebagai Kaisar Takakura.
Sementara itu, Kaisar Goshirakawa turun tahta tapi pemerintahan tetap dijalankannya secara Insei (pemerintahan oleh mantan kaisar dari balik biara). Hubungan baik dengan Kaisar Goshirakawa terus berlangsung dan ditandai dengan banyaknya kenaikan pangkat yang diterima Kiyomori. Pada tahun 1167, Kiyomori menjadi samurai pertama yang menduduki jabatan Daijo Daijin. Posisi tersebut hanya dijabatnya selama tiga bulan. Kiyomori harus beristirahat akibat sakit parah yang dideritanya. Kiyomori beristirahat dengan menjalani kehidupan sebagai biksu dan ditahbiskan dengan nama panggilan Shōkoku Nyūdō. Walaupun berada di biara, Kiyomori tetap berkuasa dan klan Taira semakin berjaya. Pada masa itu, semua pejabat tinggi dalam pemerintahan diduduki anggota klan Taira. Di seluruh Jepang, klan Taira menguasai lebih dari 500 lokasi tanah bangsawan (shoen). Perdagangan antara Jepang dan Tiongkok juga membuat klan Taira semakin kaya.
Sepeninggal Kiyomori
Ketika Kiyomori wafat, putra pertama yang merupakan pewarisnya (Taira no Shigemori) dan putra keduanya (Taira no Motomori) sudah lebih dulu meninggal dunia karena sakit. Kepala klan dijabat putra ketiga yang bernama Taira no Munemori. Dibandingkan Kiyomori, Munemori tidak mampu mengatasi pemberontakan. Kekuasaan Kaisar Goshirakawa kembali bertambah kuat, sedangkan klan Taira semakin melemah. Setelah peristiwa kelaparan di zaman Yōwa dan kekalahan pasukan klan Taira dalam Pertempuran Kurikara di Provinsi Kaga, Kyoto jatuh ke tangan pasukan yang dipimpin Minamoto no Yoshinaka. Pada tahun 1185, klan Taira akhirnya dihancurkan klan Minamoto dalam Pertempuran Dan-no-Ura.
sumber : wikipedia.org


Artikel Terkait:

Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar